“ Bah apa sih mau klen gembrot!!! “ teriak
Tomski dengan nada jengkel masih mengusap kepalanya yang sakit. “ Enak kali ko rusak-rusak wanita disini, udah hebat kali rupanya baut mu itu hah
!“ balas Jimbot ketus.
“ Lah emang kenapa
pulak klen halangi aku , biasanya juga gapernah klen peduli gitu ?” tanya
Tomski dengan nada tanya yang surau, seketika itu juga Jimbot dan Banjo tertawa
terbahak-bahak seperti mak lampir yang keselek sendal, lemak pipi mereka
bergoyang seperti ayunan.
“ Kau belum tau ya?,
kami telah direkrut menjadi ‘Tuken
Hunter’, HAHAHAHAHAHAHAHAHA! “ Tawa Banjo meski gada yang lucu. Tomski dan
Ajay seketika itu terkejut, dan membeku .
Tuken Hunter
adalah Organisasi para wanita yang kurang atau jarang dibelai sehingga mereka
menyimpan dendam kesumat tersendiri pada lelaki yang suka mengadu cinta dan
mereka bersumpah akan menumpas populasi
Tuken di dunia. Pemimpin organisasi ini masih belum di ketahui sampai
sekarang.
“ Apa!, bcanda klen
ya! “ teriak Tomski tak percaya, “Sejak kapan kalian ikut organisasi jablai
itu! “
“HAHAHAHAHAHAHHAHAHA!!!
“ Kedua lemak berjalan tadi tertawa-terbahak lagi . “ Aku sudah muak dengan cinta-cinta dan aku ingin bakar semua baut para
pemadu cinta dan akan kupasang menjadi knalpot kereta ku! HAHAHAHA “ tawa
nya kembali
Tomski dan Ajay mulai memasang posisi bertarung, Keringat
mengaliri lekuk jerawat Tomski. Sementara Ajay masih diam layaknya Limbad yang
kena hypotermia. Angin yang tadinya berhembus perlahan kini sirna digantikan
suasana beku yang dalam, , Tomski masih tak percaya kedua temannya itu berubah
menjadi musuhnya . Diliriknya Ajay yang berdiri dikanan-nya “ Woi keling, kau kan belum resmi bahkan jadi
level Tuken sekalipun, ini bisa berbahaya buat mu, biarkan aku saja “ kata
Tomski ke Ajay. “ Tidak apa-apa “
jawab Ajay datar, “ Palingan kalau agak
mau kalah kita nantik, aku agak lari diluan biar agak selamat aku, gak agak
mati kali ” Lanjutnya dengan senyum IS (ilmu selamat ) ala orang itam.
“HYUARRRRRRRRRGHHHH!!!!!!!!!
“ teriak kedua gembrot tadi, dan seketika cakra kuning taik mengaliri tubuh mereka mulai dari ujung paha ke ujung
kepala. “ HAHAHAHAHA Dua banci kayak klen
akan kami bunuh dengan mudah! “ Auman Jimbot bergema di lorong Kantin
parkir Perpus, sehingga orang sekitar kantin parkir berlarian, Indomie yang
terkenal lama masaknya seketika itu juga masak, bahkan yang tukang masak pun
saking terkejut dan takut nya ikut ter-masak. Ibu kantin yang duduk di mejanya
lari sambil membawa lari mejanya, Angin tiba-tiba gemuruh, langit menjadi
kelabu.
Mereka akan bertarung..
Click here to read previous story
Continued to Chapter 1 (The Beginning). part 3